Urutkan:
Terlaris
2.785 barang
Fork atau garpu depan sepeda merupakan bagian penting pada sepeda yang berperan untuk menghubungkan roda (wheelset) depan dengan kemudi (handlebar). Fork sendiri ada yang mempunyai pegas atau suspension fork, dan ada juga yang tidak memiliki pegas atau rigid fork. Biasanya, sepeda MTB memiliki fork dengan pegas.
Di pasaran, Fork tersedia dalam beberapa jenis, ukuran dan merk. Ukuran travel fork pada tiap jenis sepeda gunung juga berbeda, semua tergantung dari spesifikasi, kebutuhan dan juga fungsinya. Tidak hanya itu, panjang pendeknya travel fork juga sangat berpengaruh pada tinggi rendahnya handlebar, kestabilan, kenyamanan dan juga kecepatan.
Oleh sebab itu, sebelum menentukan pilihan sebaiknya kalian ketahui terlebih dahulu cara memilih fork yang tepat berikut ini:
Mengetahui jalur sepeda yang sering dilalui serta jenis frame yang kalian gunakan akan menjadi penentu utama dalam memilih fork. Pasalnya, jika salah memilih yang tidak sesuai dengan kedua kriteria tersebut, maka hal tersebut dapat mengganggu kenyaman kalian saat bersepeda, bahkan fatalnya bisa menyebabkan kecelakaan.
Pada umumnya, fork sepeda gunung memiliki tanda (+) dan (-) yang berfungsi untuk mengatur kecepatan rebound shock atau posisi ketika shock kembali ke atas setelah terjadi tekanan pada suspensi. Jelasnya, tanda (+) artinya menahan lebih lambat naik kembali, sementara tanda (-) artinya adalah tidak menahan lagi posisi naik dan langsung dilepas kembali ke posisi semula.
Jika kalian ingin shock lebih lambat memantulkan posisi dekompresi, maka sebaiknya atur dengan posisi tanda (+). Dengan demikian, shock depan dapat tertahan dan tidak banyak bergerak, dan kalian pun akan merasa lebih nyaman ketika shock kembali memantul, karena gerakannya lebih lambat tertahan oleh sistem rebound dari fork.
Sebaliknya, jika kalian ingin shock lebih agresif dan suspensi shock bisa melesat naik setelah dekompresi diatur, maka sebaiknya posisikan tanda (-). Setting ini sangat aman dan berguna ketika kalian menghadapi jalan yang tidak rata dan berbatu, karena shock akan secara agresif memantul ke posisi asal agar dapat meredam getaran.
Sebaiknya, saat melakukan setting (+) dan (-) hanya mencapai 90% putaran saja dari titik tengah, dan tidak memutar penuh agar shock tidak terlalu tertahan oleh rebound dan tidak langsung melesat naik tanpa adanya penahan rebound.
Ketika menghadapi tanjakan, sebaiknya kunci suspensi depan agar tidak naik turun, sehingga ketika menanjak kalian bisa berdiri di atas sadel untuk mengayuh pedal lebih kuat, dan energi kalian pun tidak terbuat percuma.
Akan tetapi, jika fork tidak memiliki sistem lock, maka sebaiknya kalian tetap duduk dan tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh sepeda di tanjakan.
Berikut adalah beberapa ukuran travel yang berlaku pada umumnya:
Perlu diketahui bahwa kesalahan dalam memilih suspensi bisa membuat perjalanan kalian jadi tidak berkesan. Jenis sepeda gunung memang cukup beragam dan setiap jenisnya memiliki komponen yang cukup berbeda sesuai dengan kebutuhan. Salah satu komponen yang melekat dengan sepeda gunung adalah suspensinya.
Pada sepeda gunung, jenis suspensinya bisa ditentukan dari jenis medan yang mampu dihadapi oleh sepeda. Bahkan, suspensi juga sangat berpengaruh pada kontrol dan kenyamanan saat bersepeda. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai jenis suspensi agar kalian bisa lebih nyaman saat bergowes:
Untuk jenis suspensi ini memiliki fork dan shock belakang yang dapat meredam guncangan. Dengan suspensi ini, biasanya membuat sepeda mampu melakukan teknikal di medan yang kasar.
Pasalnya, suspensi bagian depan dan belakangnya dapat membuat sepeda menjaga kecepatan serta stabilitas ketika melintas di jalur yang cukup sulit. Kelengkapan suspensi ini juga mampu meningkatkan traksi, dan membuat perjalanan kalian lebih bisa dinikmati. Tidak heran, jika suspensi penuh ini dibanderol dengan harga yang terbilang cukup mahal.
Untuk jenis suspensi ini hanya dibekali dengan fork pada bagian depan yang berfungsi untuk mengurangi guncangan. Sepeda dengan suspensi hardtail biasanya menjadi pilihan bagi para pesepeda cross country. Komponen gerak yang lebih sedikit, dan lebih sederhana serta perawatannya juga cenderung lebih mudah dibandingkan suspensi penuh.
Selain itu, rancangan sepeda yang sederhana pada suspensi hardtail juga membuat bobotnya relatif lebih ringan, sehingga bisa sangat menguntungkan jika kalian menempuh perjalanan menanjak atau perjalanan jauh.
Sepeda gunung rigid lebih merujuk pada sepeda yang tidak dilengkapi dengan suspensi. Di bagian fork dan rear triangle dari sepeda jenis ini solid, dan tidak ada kemampuan untuk meredam guncangan. Selain itu, pada bagian rangka sepeda umumnya terbuat dari bahan alumunium atau steel.
Harga dari sepeda rigid ini terbilang masih cukup terjangkau dan perawatannya juga lebih mudah. Rancangan yang sederhana serta tidak adanya komponen yang rumit membuat sepeda gunung jenis ini lebih awet dan efisien.
Sepeda ini bisa kalian jadikan pilihan untuk melintas di jalan yang jalurnya landai, tanah, aspal hingga kerikil. Pada umumnya, jenis rigid ini juga memiliki ban yang gemuk yang dijadikan andalan untuk menyerap guncangan yang dilalui.
Agar tetap awet, maka perawatan-perawatan sederhana atau bahkan yang dilakukan di bengkel perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Berikut adalah beberapa tips merawat steerer tube fork yang bisa kalian lakukan untuk menjaganya tetap awet:
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}
Pencarian terkait
Produk lain di kategori Fork & Suspension