Urutkan:
Terlaris
762 barang
Rp35.000
Rp11.000
Rp10.000
Rp150.000
Kulit merupakan organ terbesar dan terluar pada tubuh. Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus, bakteri, sinar matahari, dan dapat membantu mengatur suhu tubuh, merasakan sensasi sentuhan dan rasa nyeri, dan juga dapat menghasilkan vitamin D. Sebagai bagian terluar dari tubuh yang menerima berbagai sentuhan dari lingkungan, kulit dapat dengan mudah mengalami gangguan ataupun penyakit. Penyakit kulit merupakan kondisi ketika lapisan luar tubuh mengalami masalah baik itu iritasi ataupun peradangan. Penyakit kulit bisa timbul secara tidak terduga, dan banyak orang yang beranggapan bahwa penyebab utama penyakit ini selalu berkaitan dengan kebersihan tubuh yang tidak baik pada penderitanya. Padahal, selain dari faktor kebersihan tubuh, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya penyakit kulit tersebut.
Peradangan pada kulit disebut dengan istilah dermatitis. Kondisi seperti ini dapat terjadi ketika kulit berinteraksi dengan bahan yang bersifat iritatif ataupun dengan alergen (zat ataupun benda yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi). Gejala dermatitis biasanya berupa kulit terasa gatal, kemerahan, dan juga bengkak. Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa macam dermatitis, yaitu:
penyakit kulit ini ditandai oleh munculnya ruam, iritasi, kulit kering, atau bahkan luka yang melepuh pada area kulit yang berinteraksi dengan zat iritan. Beberapa contoh zat iritan yaitu pemutih baju, bahan kimia, alkohol, deterjen, dan sabun mandi.
- Dermatitis Kontak Alergi
Gejala yang dialami oleh kulit karena dermatitis jenis ini adalah kemerahan dan bengkak yang timbul ketika kulit berinteraksi dengan alergen. Alergen dapat berupa kosmetik, bahan kimia, cat kuku, protein, sarung tangan lateks, ataupun perhiasan.
- Dermatitis Atopik (eksim)
Peradangan pada kulit yang lebih sering disebut dengan istilah eksim ini ditandai dengan kulit merah, kering, gatal, hingga bersisik. Keluhan ini sering muncul pada bagian kulit di bagian leher, lipatan siku, ataupun bagian belakang lutut. Apabila digaruk, kulit bersisik dapat mengelupas mengeluarkan cairan.
- Dermatitis Seboroik
Jenis penyakit kulit ini umumnya terdapat pada area tubuh yang berminyak, seperti wajah, punggung, dan bagian dada. Gejalanya dapat berupa kulit kemerahan dan menjadi bersisik. Apabila mengenai kulit bagian kepala, dermatitis seboroik dapat menyebabkan ketombe yang membandel.
Gangguan autoimun dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Contoh beberapa penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya gangguan autoimun adalah:
Penyakit kulit yang terjadi ketika kondisi sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, sehingga terjadi penumpukan dan membentuk bercak kemerahan yang disertai sisik berwarna perak.
Penyakit kulit ini dapat terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin atau pigmen berwarna gelap, tidak berfungsi. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kehilangan warnanya dan timbulnya bercak-bercak putih.
- Skleroderma
Pada penyakit skleroderma ini, kulit menjadi keras dan menebal. Skleroderma bukan hanya dapat menyerang kulit saja, namun dapat juga bisa menyerang pembuluh darah dan organ dalam.
- Pemfigus
Pemfigus terdapat dua macam, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus foliaceus. Pemfigus vulgaris umumnya ditandai oleh adanya lepuhan yang mudah pecah tetapi tidak menimbulkan gatal. Sedangkan pemfigus foliaceus umumnya ditandai dengan kulit berkerak atau bersisik, dan adanya lepuhan kecil yang akan terasa gatal apabila pecah.
Gejala penyakit discoid lupus erythematosus ini yaitu terjadinya ruam parah yang cenderung memburuk ketika terkena sinar matahari. Ruam dapat timbul pada bagian tubuh manapun, namun lebih sering muncul pada kulit kepala, leher, wajah, tangan, dan kaki.
Jenis penyakit kulit ini biasanya menular, berikut merupakan yang menyebakan infeksi dan jenis penyakitnya :
Jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu infeksi bakteri yaitu bisul, kusta, impetigo, selulitis dan folikulitis (infeksi yang terjadi pada kelenjar rambut).
- Infeksi virus
Virus merupakan penyebab terjadinya penyakit kulit seperti cacar, kutil, campak, herpes zoster atau cacar ular, kutil, dan molluscum contagiosum.
Bagian kulit yang lembab menjadi area tubuh yang sangat sering diserang oleh jamur. Jenis-jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur adalah tinea cruris (infeksi jamur pada selangkangan), kurap, panu, dan kutu air (infeksi jamur yang terdapat pada kaki).
- Infeksi Parasit
Parasit, yang dapat berupa kutu dan tungau, merupakan jenis parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada kulit, yaitu kudis.
Jenis obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit kulit umumnya terdiri dari dua jenis yaitu oles (termasuk obat semprot) dan minum (tablet dan pil). Namun, ada juga obat untuk mengobati penyakit kulit yang disuntikkan langsung ke dalam tubuh agar dapat bekerja lebih cepat. Berikut ini merupakan berbagai pilihan obat yang berfungsi untuk mengobati penyakit kulit.
Antivirus merupakan jenis obat untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, contohnya seperti cacar air, herpes, dan herpes zoster. Obat-obatan jenis ini tidak dapat mematikan virus sepenuhnya dari tubuh, namun dapat berfungsi untuk mengurangi resiko penyebaran, mengurangi terjadinya keparahan dan lama infeksi, serta dapat mencegah agar orang tersebut tidak terinfeksi virus ini lagi dimasa mendatang.
Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk dapat membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, obat ini sering juga disebut sebagai antibakteri. Umumnya penyakit kulit yang dapat diatasi oleh obat antibakteri ini adalah infeksi bakteri streptoccocus seperti penyakit selulitis atau bisul dan infeksi bakteri staphylococcus contohnya seperti impetigo. Namun, terkadang mengkonsumsi antibiotik dapat menimbulkan efek samping, dari dampak yang ringan seperti ruam, hingga dampak yang serius seperti infeksi yang kebal antibiotik dan dapat menyebabkan terjadinya diare. Apabila mengalami efek samping saat mengonsumsi antibiotik, harap segera konsultasikan masalah ini kepada dokter atau rumah sakit terdekat.
Obat ini digunakan agar dapat mengatasi masalah pada kulit yang diakibatkan oleh infeksi jamur seperti kurap dan kutu air. Terdapat dua macam cara pemakaian obat antijamur, yaitu yang dioles dan diminum. Untuk obat jenis oles, cara kerjanya adalah dapat mencegah pertumbuhan jamur. Obat antijamur ini hanya diperbolehkan dioles pada area yang bermasalah di kulit. Setelah selesai menggunakan obat, segeralah cuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun. Sedangkan obat antijamur jenis minum biasanya digunakan untuk dapat mengatasi penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi jamur dengan kondisi yang sudah parah dan menyebar hingga ke bagian tubuh yang lain. Jika seperti ini kondisinya, maka tidak dapat diobati hanya dengan obat oles, tapi diperlukan juga obat minum untuk dapat segera mengatasi penyakit ini. Umumnya dosis dan lamanya pengobatan tergantung pada jenis jamur apa yang menginfeksi, bagian tubuh mana yang terserang, dan adanya penyakit lain yang Anda miliki.
Isotretinoin merupakan obat turunan dari retinoid atau vitamin A. Selain efektif digunakan untuk mengatasi jerawat, isotretinoin ini juga dapat mengobati penyakit kulit lainnya seperti rosacea, seborrhoea, folikulitis kulit kepala, discoid lupus erythematosus, actinic keratosis yang parah dan karsinoma sel skuamosa.
Obat jenis ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit psorasis. Anthralin memiliki cara kerja yaitu dengan memperlambat pertumbuhan sel-sel pada kulit. Dengan begitu, produksi sel kulit dapat terkendali sehingga tidak lagi menumpuk pada permukaan. Obat jenis ini tersedia dalam bentuk krim maupun shampo. Mengenai cara pemakaian, dosis, dan berapa lama obat ini didiamkan pada kulit, Anda perlu mengikuti anjuran dan petunjuk dari dokter, agar tidak adanya kesalahan saat pemakaian.
Kortikosteroid merupakan jenis obat yang biasanya tersedia dalam berbagai bentuk yaitu oles, minum dan juga suntik. Obat jenis ini memiliki cara kerja yaitu mengurangi peradangan dan iritasi yang terjadi pada kulit. Obat jenis ini banyak digunakan untuk mengobati berbagai masalah kulit contohnya seperti eksim, psoriasis, dermatitis seboroik, ataupun iritasi lainnya.
Asam salisilat merupakan bahan aktif yang terdapat dalam berbagai produk perawatan kulit terutama yang berfungsi untuk mengatasi masalah jerawat, kutil dan dermatitis seboroik. Obat jenis ini bekerja dengan meningkatkan kelembapan pada kulit dan melarutkan zat yang dapat menyebabkan sel kulit menjadi saling menempel. Dengan begitu, sel kulit dapat lebih mudah untuk terlepas dan terkelupas.
Obat penghambat kerja enzim ini bekerja dalam sistem kekebalan tubuh agar bisa melawan peradangan. Inhibator enzim ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah pada kulit yang diakibatkan oleh peradangan contohnya seperti eksim.
Obat ini digunakan untuk mengatasi psoriasis dan eksim yang sudah parah. Imunosupresan bekerja dengan mengendalikan sistem kekebalan tubuh untuk dapat memperlambat gejala yang terjadi pada kulit. Imunosupresan ini dapat berfungsi untuk membantu mengurangi gatal dan membiarkan kulit sembuh.
Agar selalu diingat, apapun obat yang diresepkan atau akan anda konsumsi untuk mengatasi penyakit kulit ini, pastikan untuk menggunakannya sesuai dengan petunjuk dan arahan dari dokter. Apabila diperlukan, catat semua aturan yang diberikan agar tidak salah langkah dan obat dapat bekerja dengan maksimal.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}
Produk lain di kategori Obat & Vitamin