Urutkan:
Terlaris
52 barang
Rp10.900
Rp46.200
Rp25.600
Alergi Merupakan reaksi sistem kekebalan pada tubuh manusia terhadap suatu benda tertentu, yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi pada tubuh orang lain. Reaksi tersebut dapat timbul dalam bentuk pilek, ruam pada kulit yang gatal, hingga sesak napas.
Benda tertentu yang dapat menjadi pemicu terjadinya alergi, disebut dengan istilah alergen. Pada mayoritas orang, alergen tidak menciptakan bentuk reaksi pada tubuh. Akan tetapi, pada orang yang mempunyai alergi terhadap alergen tersebut, sistem imun dalam tubuh orang tersebut akan mengeluarkan reaksi karena dianggap berbahaya bagi tubuh tersebut. Sel darah putih, dan termasuk juga basofil, merupakan salah satu komponen yang memiliki peran dalam memunculkan reaksi alergi tersebut.
Untuk dapat mendiagnosis alergi dan apa penyebabnya, biasanya dokter akan menanyakan gejala apa saja yang muncul dan aktivitas apa yang dilakukan sebelum timbulnya gejala tersebut, dan juga melakukan pemeriksaan pada fisik si penderita alergi. Dokter juga bisa melakukan tes alergi pada bagian kulit serta melakukan tes darah untuk membuktikan terjadinya reaksi alergi yang muncul. Gejala alergi pada masing-masing orang dapat berbeda, bisa ringan maupun berat. Gejala tersebut dapat berupa hidung berair, bersin-bersin, mata memerah dan terasa gatal, ruam pada kulit yang terasa gatal, hingga munculnya sesak napas yang juga bisa terjadi saat malam hari.
Jenis alergi ini dapat terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu yang dapat menjadi pemicu munculnya alergi, contohnya seperti susu, telur, kacang, kedelai, gandum, dan makanan laut seperti ikan, udang dan kerang. Reaksi bila mengalami alergi makanan dapat berupa bagian kulit dan mulut terasa gatal, wajah dan bibir mengalami pembengkakan, rasa mual, pusing, dan muntah, hingga sulit bernafas.
Hal ini dapat terjadi ketika zat alergen yang menjadi pemicu timbulnya alergi bersentuhan dengan kulit. Reaksi yang terjadi dari alergi kulit ini bisa berupa kulit memerah, gatal-gatal, muncul ruam, hingga mengakibatkan bengkak. Zat alergen yang dapat memicu alergi kulit bermacaam-macam sumbernya, mulai dari tanaman tertentu, logam nikel, serbuk sari, bahan lateks, hingga beberapa produk kecantikan maupun produk pembersih yang mengandung zat tertentu.
Debu merupakan salah satu zat yang dapat menyebabkan munculnya alergi. Tungau atau kutu, kotoran hewan peliharaan, spora dan bankai kecoa mati merupakan zat yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi selain debu. Penderita alergi debu umumnya akan mengalami gejala berupa gatal pada kulit, bersin, mata berair, mata merah, serta hidung gatal dan juga tersumbat, setelah terpapar oleh zat yang menjadi pemicu timbulnya alergi. Untuk dapat menghindari atau mengatasi alergi debu, sebaiknya Anda untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar Anda dengan baik dan jangan lupa juga untuk selalu menggunakan masker saat membersihkan rumah.
Alergi jenis ini merupakan reaksi berlebihan yang dikeluarkan oleh sistem kekebalan tubuh terhadap obat yang telah dikonsumsi. Ada berbagai jenis obat yang dapat menjadi pemicu alergi, contohnya seperti obat antibiotik, obat pereda nyeri, obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker, dan obat untuk menyembuhkan penyakit autoimun. Sebaiknya, Anda segera konsultasi ke dokter apabila merasakan adanya reaksi alergi setelah mengkonsumsi obat tersebut, seperti timbulnya ruam kulit, demam, gatal-gatal, mata berair, pembengkakan, hingga sesak napas.
Obat antihistamin memiliki cara kerja memblok histamin, yang merupakan zat yang dihasilkan oleh sistem imun ketika munculnya reaksi alergi. Antihistamin dapat meredakan gejala seperti pilek, gatal-gatal, mata berair, dan juga bengkak. Obat ini memiliki efek samping yaitu dapat menimbulkan rasa kantuk setelah mengkonsumsinya. Karena adanya efek rasa kantuk yang ditumbulkan, Anda perlu berhati-hati jika akan mengkonsumsi obat jenis ini, terutama saat akan menyetir kendaraan atau melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Obat antihistamin tersedia dalam bentuk tablet, nasal spray, dan juga obat tetes mata.
Decongestan memiliki manfaat untuk dapat meredakan gejala alergi yang berhubungan dengan bagian saluran pernafasan dan sinus. Efek samping yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat ini yaitu sakit kepala dan tekanan darah yang dapat meningkat. Untuk Anda yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung sebaiknya menghindari pemakaian obat jenis ini. Obat ini biasanya dijual dalam bentuk tablet dan juga ada dalam bentuk nasal spray.
Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala alergi dengan cara meringankan inflamasi. Kortikosteroid dapat meredakan gejala pilek dan bersin-bersin. Kortikosteroid tidak hanya tersedia dalam bentuk tablet, obat jenis ini juga biasanya terkandung dalam nasal spray, inhalers, nasal dan krim.
Obat jenis ini bekerja dengan cara menghambat zat yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi pada tubuh. Mast Cell Stabilizers dapat menjadi pilihan jika obat antihistamin tidak memberikan efek apapun atau tidak dapat mengatasi reaksi alergi yang diderita. Obat ini harus membutuhkan resep dokter sebelum mengkonsumsinya.
Obat ini sanggup meredakan reaksi alergi dengan cara kerja memblok zat yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi yang disebut dengan leukotrien. Pemakaian obat leukotriene inhibitors ini harus diawasi oleh dokter karena mempunyai efek samping yang dapat menyerang psikologis seseorang yang mengkonsumsi obat ini contohnya seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
Allergen immunotherapy adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan cara memaparkan tubuh dengan alergen dengan memberikan dosis sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang relatif lama, dan meningkatkan paparannya secara terus menerus. Tujuan terapi ini adalah untuk melatih tubuh agar dapat terbiasa dengan zat yang bisa menyebabkan alergi tersebut hingga tidak terjadi reaksi lagi. Terapi ini dapat diberikan dengan cara menyuntikan alergen 1 hingga 2 kali seminggu atau dengan cara menggunakan tablet yang disimpan dibawah lidah.
Pengobatan ini hanya khusus digunakan pada reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa. Contohnya pada kasus alergi yang dapat menyebabkan saluran napas membengkak hingga sulit untuk bernapas. Umumnya reaksi seperti ini terjadi akibat makanan atau sengatan serangga.
Dari berbagai jenis-jenis alergi yang telah dibahas, reaksi alergi yang timbul akan berbeda pada setiap orang. Meskipun biasanya reaksi alergi tidak dapat membahayakan jiwa, Anda tetap perlu waspada akan terjadinya reaksi anafilaktik. Kondisi seperti ini ditandai dengan gejala seperti sulit bernapas, detak jantung meningkat, denyut nadi melemah, dan kulit nampak pucat. Meskipun jarang terjadi, reaksi anafilaktik ini patut diwaspadai, karena beresiko dapat mengancam jiwa jika tidak segera mendapat pengobatan ataupun perawatan. Apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi atau terpapar sesuatu, lekas segera pergi ke dokter atau unit gawat darurat di rumah sakit terdekat untuk secepatnya mendapatkan penanganan yang tepat.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}
Produk lain di kategori Obat & Vitamin