Urutkan:
Terlaris
364 barang
Rp519.999
Rp698.500
Rp558.250
Rp125.000
Rp303.000
Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, di dalamnya pasti terdapat para kerja, material-material yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan juga peralatan kerja. Tidak menutup kemungkinan salah satunya bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di area konstruksi, seperti misalnya kecelakaan kerja di ketinggian. Itu sebabnya, untuk menghindari hal tersebut, perusahaan pastinya memiliki alat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang khusus digunakan para pekerjaan di ketinggian agar tidak terjatuh saat bekerja. Alat tersebut tidak lain adalah body harness.
Perlu diketahui bahwa body harness, atau yang lebih sering disebut dengan full body safety harness atau safety harness, merupakan sebuah alat bantu perlengkapan konstruksi yang berperan sebagai APD atau alat pelindung diri. Biasanya, alat ini digunakan ketika pekerja menggunakan crane atau alat hoist lainnya, sehingga membutuhkan alat keselamatan diri dari ketinggian.
Tujuan utama alat ini terbagi menjadi dua, yaitu untuk membuat para pekerja bisa tetap bergerak bebas di ketinggian, sehingga pekerjaannya bisa dilakukan secara maksimal dan juga untuk melindungi tubuh ketika bekerja di ketinggian. Full body harness sendiri berperan dalam menopang pinggul dan kaki bagian atas, sementara chest harness berperan dalam menopang bagian dada dan bahu.
Alat ini memiliki kelebihan pada tali pengaman yang mampu melindungi seluruh tubuh dari kemungkinan cedera karena hentakan ketika terjatuh. Apalagi jika full body harness digunakan dengan benar, maka alat ini mampu melindungi secara maksimal dengan menjaga tubuh tetap tegak ketika jatuh dari ketinggian. Itu sebabnya body harness ini sering kali digunakan oleh para pekerja konstruksi atau apapun yang berhubungan dengan ketinggian.
Body harness pada umumnya terbuat dari berbagai bentuk anyaman kain nilon atau polyester, yang kemudian dijahit hingga menjadi sebuah tali. Untuk material kain seperti kevlar, biasanya digunakan untuk body harness pada aplikasi yang berbahaya seperti pengelasan atau lainnya.
Biasanya full body harness telah dilengkapi dengan tali dan gesper yang berfungsi untuk mengencangkan bahu, dada dan kaki. Selain itu, alat ini juga memiliki satu atau lebih titik pemasangannya yang bisa dijadikan sebagai tautan untuk menahan tubuh ketika terjatuh, seperti single D-ring attachment yang berada di bagian belakang.
Berikut adalah beberapa alasan pentingnya menggunakan body harness:
Dalam menggunakan alat pelindung diri, tentu saja yang menjadi fokus utama adalah keselamatan pekerja apabila terjadi suatu kecelakaan. Terutama para pekerja yang melakukan aktivitasnya di atas ketinggian. Dengan menggunakan body harness, maka kalian bisa terhindar dari berbagai resiko cedera yang mungkin terjadi, atau bahkan resiko kematian sekaligus.
Menggunakan full body harness bisa membuat kalian tetap bersandar pada benda yang tidak bergerak, sehingga mencegah kalian terjatuh dari ketinggian.
Dengan menggunakan full body harness juga bisa membuat kalian lebih bebas bekerja dan lebih percaya diri, karena secara psikis juga kalian akan lebih merasa nyaman ketika alat pelindung diri telah terpasang.
Berikut adalah beberapa fungsi body harness secara umum yang perlu diketahui, diantaranya adalah:
Ketika memiliki body harness tentu kalian perlu memastikan bahwa alat tersebut memiliki komponen yang lengkap. Itu sebabnya, kalian perlu mengetahui komponen apa saja yang ada pada body harness, berikut penjelasannya:
Secara garis besar Full body body harness telah dirancang khusus untuk bisa melindungi seluruh bagian tubuh, mulai dari bahu, dada, panggul hingga paha, sehingga bisa membuat kalian merasa lebih aman ketika bekerja. Pada umumnya, full body harness memiliki komponen D-Ring pada bagian belakang, yang bisa dipasangkan pada lanyard, lifeline dan komponen lain yang sesuai.
Fungsi komponen ini tidak berbeda jauh dari full body harness, perbedaannya dapat terlihat dari pemakaian APD nya, yang dikaitkan pada pinggang pekerja. Sementara untuk bagian lanyard biasanya akan dikaitkan pada anchor.
Penggunaan safety belt ini sebaiknya tidak diberikan untuk pekerjaan yang masih bisa menyebabkan resiko pekerjanya terjatuh dari ketinggian, karena masih ada kemungkinan pekerja terjatuh pada posisi tergantung atau bahkan sampai mengenai tanah. Jika menggunakan komponen ini, maka sebaiknya tetap memasang alat pagar pengaman.
Lanyard merupakan tali pendek yang mengikat, agar mampu menahan guncangan yang terjadi jika pekerja terjatuh bebas. Kalian bisa menggunakan lanyard dengan panjang maksimal 1,2 meter. Dalam pemasangan tali ini, sebaiknya disejajarkan dengan bagian dada agar bisa meminimalisir jarak jatuh dengan tubuh pekerja. Kalian bisa meletakkan lanyard ini di antara full body harness dan anchor point.
Komponen ini dirancang untuk meminimalisir tekanan akibat terjatuh dari ketinggian. Desain shock absorber ini biasanya menyatu dengan lanyard, namun ada juga yang terpisah. Alat ini membuat panjang lanyard bertambah hingga 1,2 meter ketika menerima beban berat 100 kg.
Komponen lain dari body harness adalah lifeline yang memiliki fungsi sebagai tali pengaman yang terbuat dari kawat, serat atau anyaman sehingga lebih fleksibel. Pada umumnya, lifeline dikaitkan ke bagian anchor point. Lifeline juga merupakan komponen yang wajib mempunyai minimal kekuatan daya tarik hingga 2,75 ton atau setara dengan ukuran diameter 60 mm. Biasanya komponen ini bisa dipasang dengan menyesuaikan kebutuhan baik secara horizontal atau vertical.
Tidak ketinggalan komponen penting lainnya pada body harness adalah anchor point. Sebelum mulai bekerja di atas ketinggian, sebaiknya kalian wajib memastikan bahwa anchor point ini telah tersambung dengan kuat pada lifeline atau lanyard. Tidak hanya itu, perhatikan juga pemasangan komponen ini, karena kalian harus tepat meletakkan anchor di lokasi yang sesuai, dan juga dalam kondisi yang stabil.
Sebagai catatan, jika pemakaian anchor ditujukan untuk bisa menahan atau melindungi pekerjanya ketika terjatuh, maka setidaknya anchor harus mampu menahan beban paling tidak 3,5 kN, atau setara dengan 4 kali bobot pekerja. Akan tetapi, jika pemakaian anchor digunakan hanya untuk menahan pekerja ketika terjatuh, maka kalian harus memilih anchor yang mampu menahan beban sekitar 22 kN atau 2,5 ton.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}