Urutkan:
Terlaris
181 barang
Tahu dan tempe merupakan makanan sederhana sejuta umat namun tidak bisa kita anggap remeh kandungan nutrisinya. Meskipun harganya lebih terjangkau dibandingkan makanan yang lain, namun tahu dan tempe ini merupakan salah satu sumber protein nabati yang dianggap luar biasa oleh para pakar gizi. Pasalnya kandungan protein dalam tahu dan tempe merupakan yang terlengkap dan juga tinggi lisin, asam amino esensial bahkan di dalamnya juga diperkaya dengan kandungan kalsium.
Jika dilihat secara detail, kandungan tempe dan tahu sama-sama memiliki kalori, protein karbohidrat, serat, lemak, at besi, kalsium, kalium, sodium dan lainnya. Akan tetapi, pada tempe pada proses pembuatannya melalui proses fermentasi, sehingga membuatnya termasuk dalam kategori makanan yang memiliki kandungan probiotik untuk kesehatan usus yang dapat membantu mencegah diare serta masalah pencernaan lain. Meskipun baik tempe dan tahu kandungan nutrisinya tampak serupa dan sangat baik, namun dalam hal protein tempe lebih mengandung banyak protein dibandingkan tahu. Kendati demikian, tahu masih tetap unggul dalam zat besi serta kalium yang kandungannya dua kali lipat dibandingkan tempe.
Setelah mengetahui tahu dan tempe sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, tentu kalian wajib mencoba tahu dan tempe untuk dijadikan menu harian agar bisa mendapatkan manfaatnya. Akan tetapi, agar manfaat bisa didapatkan secara optimal, maka kalian perlu mengolahnya dengan cara yang sehat seperti direbus atau kukus.
Berikut adalah manfaat dari tahu tempe yang jarang disadari dan perlu diketahui:
Manfaat pertama yang bisa kita dapatkan dari tahu dan tempe adalah dapat mengurangi resiko kanker. Manfaat ini bisa didapatkan dari kandungan isoflavon yang merupakan antioksidan untuk menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker prostat, usus besar, dan juga payudara.
Senyawa organik berupa isoflavon dalam kedua makanan ini juga dapat membantu meringankan gejala menopause pada perempuan. Isoflavon adalah senyawa yang dapat meniru hormon estrogen, sehingga tidak heran jika dengan konsumsi makanan ini bisa menstabilkan kadar estrogen ketika menopause dan memberikan kelegaan dari perasaan demam panas secara tiba-tiba saat gejala menopause muncul.
Kandungan protein nabati pada tahu bisa berperan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh, resiko aterosklerosis dan hipertensi, serta meningkatkan kadar kolesterol baik, sehingga dari hal tersebut konsumsi tahu dapat membantu menurunkan resiko terkena penyakit kardiovaskular.
Untuk kalian yang sedang menjalani proses cuci darah, maka kandungan protein dalam tahu dan tempe sangat baik untuk meningkatkan fungsi ginjal.
Penyakit ginjal kerap kali muncul pada penderita diabetes tipe-2, sehingga tubuhnya sering kali mengeluarkan protein yang berlebih pada urin. Orang yang mengkonsumsi protein nabati seperti kedelai dapat mengeluarkan protein lebih sedikit pada urin dibandingkan ketika mengkonsumsi protein hewani. Itu sebabnya, konsumsi tahu atau tempe cukup baik bagi penderita diabetes tipe-2.
Isoflavon dan lecithin dalam tahu dapat memberikan pengaruh baik pada fungsi otak serta daya ingatan. Bahkan, isoflavon diketahui secara signifikan mampu mengurangi keriput dan dapat meningkatkan elastisitas pada kulit.
Kandungan kalsium yang tinggi pada kedua jenis makanan ini mampu mencegah osteoporosis dengan cara bekerja memaksimalkan pembentukan tulang dan memperlambat pengeroposan tulang sehingga tetap kuat. Bahkan baik tahu atau tempe disarankan untuk dikonsumsi pada anak, karena sangat baik untuk pertumbuhan anak.
Kandungan protein dalam tempe dan tahu sangat berkualitas tinggi, serta asam aminonya juga yang memang dibutuhkan tubuh. Tidak heran jika makanan ini dapat mempertahankan jaringan otot dan membuat enzim lebih berperan bagi kebutuhan sel.
Kandungan vitamin B2 atau riboflavin dan juga B3 atau niacin dalam tahu tempe ini mampu berperan baik dalam proses metabolisme tubuh. Bahkan, riboflavin dapat memberi manfaat bagi kesehatan kulit dan mata, sementara niacin mampu berperan dalam mengontrol nafsu makan.
Kandungan antioksidan isoflavon dalam tahu tempe dapat berperan aktif dalam melawan radikal bebas, sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hingga kanker baik itu payudara atau prostat.
Tahu dan tempe kaya akan serat, dan serat tersebut sangat penting bagi pencernaan dan juga bisa mencegah pencernaan terserang berbagai macam penyakit. Jika kalian memiliki masalah pencernaan, maka disarankan untuk mengkonsumsi tempe, sebab tempe difermentasikan dengan jamur rhizopus yang bisa membentuk enzim phytase untuk meningkatkan penyerapan kalsium, zat besi serta zinc.
Jamur rhizopus yang terkandung dalam tempe ternyata dapat memproduksi antibiotik alami yang bisa berguna untuk mencegah penyakit disentri dan juga diare.
Di tengah maraknya tahu tempe yang mengandung bahan kimia, pastinya membuat kita harus lebih teliti dalam memilih kedua makanan ini. Berikut adalah cara memilih tahu tempe berkualitas yang perlu kita ketahui:
Tahu memiliki ciri khas dari aromanya yang sedikit asam. Akan tetapi, tahu yang bagus ciri utamanya adalah memilih aroma yang tidak menyengat atau mengganggu. Jika kalian temukan yang aromanya menyekat bisa jadi tahu telah disimpan terlalu lama dan airnya tidak diganti.
Tahu berkualitas memiliki warna putih susu yang terlihat segar dan permukaannya juga bersih. Hindari permukaan tahu putih yang telah menguning atau bahkan abu-abu kehitaman, itu menandakan tahu telah mulai berjamur. Air rendaman pada tahu berkualitas pun cenderung bening.
Tekstur tahu yang baik adalah padat, artinya tahu tidak terlalu keras dan tidak juga terlalu lembut. Jika terlalu lembut bisa mudah hancur atau menandakan tahu belum terlalu tanak. Selain itu, pastikan tahu tidak terlalu kenyal dan keras, karena bisa jadi tahu yang terlalu kenyal dan keras suah dicampur pengawet dan bahan kimia lain.
Ketika kalian memilih tempe, baik itu disentuh atau tidak dan terasa hangat di tangan, bukan berarti tempe tersebut baru saja dimasak dan dipanaskan, melainkan hal tersebut menandakan fermentasi dalam tempe masih tetap berjalan, dan artinya tempe masih sangat segar. Tidak hanya itu, tempe segar jika ditekan akan terasa padat, biji kedelainya rapat dan itu menandakan tempe sudah matang.
Jika tempe dibungkus dalam kemasan plastik yang bening, maka kalian bisa melihat jamur pada permukaan tempe. Biasanya jamur tersebut berwarna putih bersih, hal tersebut menandakan tempe masih segar dan matang. Hindari tempe yang permukaan jamurnya telah berwarna abu-abu kehitaman, karena artinya tempe telah mulai membusuk.
Warna kedelai tempe secara wajar akan berwarna putih kekuningan atau memiliki warna kuning pucat yang merupakan warna alami kedelai, sebaiknya hindari tempe yang warna kedelainya terlalu kuning atau terlalu putih karena kemungkinan telah diberi pewarna, dan hinari juga warna kedelai yang kusam karena hal tersebut menunjukkan tempe sudah tidak segar.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}