Urutkan:
Terlaris
50 barang
Rp44.900
Rp53.900
Rp24.900
Rp14.900
Rp10.900
Pasti kita tidak asing dengan mendengar nama dari beras ketan. Beras yang termasuk ke dalam jenis padi-padian namun berbeda ini, ketika dimasak akan menghasilkan tekstur yang lebih lengket. Ukurannya pun pada umumnya lebih besar dan keras dari beras jenis lain. Biasanya, karena kalori pada beras ketan ini lebih rendah dari beras putih, maka beras ini sering dijadikan salah satu alternatif pengganti beras putih, dan ternyata pada dahulu kala pun banyak orang yang memanfaatkan beras ketan ini sebagai pengganti dari singkong untuk dijadikan makanan pokok. Selain itu, beras ketan juga bisa diolah menjadi aneka jenis kue yang khas ala Indonesia seperti lemper, uli goreng, nasi kuning serta kue talam. Beras ketan juga memiliki 2 jenisnya sendiri yaitu beras ketan putih dan beras ketan hitam yang memiliki karakter masing-masing. Pada beras ketan putih, warnanya cenderung lebih putih dari beras jenis lainnya. Sedangkan pada beras hitam sesuai dengan namanya yaitu berwarna hitam.
Pada umumnya, beras ketan memiliki kandungan zat pati yang lebih dominan, yaitu sekitar 80 hingga 85%, dan sisanya dipenuhi dengan protein, vitamin dan mineral serta air. Seperti diketahui pada umumnya, beras ketan putih cenderung memiliki warna putih susu dan tidak transparan. Setelah dimasak cenderung lebih lengket daripada beras umumnya. Beras ketan putih ini juga memiliki kandungan kalori lebih rendah dari beras biasa. Pada umumnya beras ini diolah untuk menjadi makanan kecil seperti lemper, kerak telur, wajik, lupis, ketupat ketan, dan lainnya.
Sama dengan beras ketan putih, pada beras ketan hitam juga memiliki kandungan zat pati yang dominan, namun yang membedakan adalah unsur zat patinya yang menyusunnya tersebut. Beras ini merupakan versi lain dari beras ketan putih. Memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi dan juga senyawa antosianin yang sangat baik untuk kesehatan ini membuat warnanya menjadi ungu kehitaman dan lebih gelap dibandingkan beras merah. Rasa dari beras ketan hitam ini cenderung manis dan gurih, dan juga lebih legit dari beras ketan putih. Biasanya beras ini diolah menjadi bubur atau aneka makanan lain seperti tapai ketan, babay maring, lupus, ketan srikaya dan lainnya.
Beras ketan baik yang putih dan hitam memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat baik. Oleh sebab itu tidak heran jika beras ketan ini banyak sekali dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya, tidak hanya untuk makanan pokok tapi juga untuk mengolahnya menjadi camilan. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi yang dimiliki beras ketan baik beras ketan putih maupun beras ketan hitam:
2. Beras Ketan Hitam per 100 gram mengandung:
Selain dapat dijadikan olahan makanan yang lezat, beras ketan ini juga dapat menjadi alternatif pengganti makanan pokok seperti beras putih. Dibalik teksturnya yang lengket, ternyata beras ketan baik putih dan hitam memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat beras ketan putih dan beras ketan hitam bagi kesehatan:
Nutrisi yang dimiliki beras ketan putih ternyata memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah datangnya berbagai jenis penyakit kronis. Hal tersebut dikarenakan antioksidan mampu menurunkan kadar stres oksidatif yang bisa berdampak sangat buruk bagi kesehatan.
Nutrition & Diabetes Journal mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi beras ketan putih 2 kali sehari selama 8 minggu berturut-turut dapat membantu tubuh mengendalikan kadar gula darah, terutama bagi para penderita diabetes tipe 2.
Beras ketan putih memiliki kandungan zat mineral seperti vitamin B dan juga zinc yang ternyata sangat baik bagi tubuh, karena dapat memperkuat sistem imunitas tubuh, sehingga mampu mencegah peradangan dan juga meredakan ketegangan.
Selain dapat mencegah peradangan, ternyata zat mineral pada beras ketan putih juga mampu menjaga kepadatan tulang, sehingga tubuh dapat terhindar dari osteoporosis. Selain itu juga, kandungan kalsium yang dimiliki beras ketan putih juga siap menjaga kesehatan tulang. Oleh sebab itulah dengan mengkonsumsi beras ketan putih, dapat membuat tulang menjadi lebih sehat dan terjaga kepadatannya.
Kandungan lemak dan kolesterol dalam beras ketan putih sangat sedikit. Hal ini sangat menguntungkan bagi penderita penyakit jantung, dan pada akhirnya banyak dari mereka yang mengganti beras putih menjadi beras ketan putih agar kesehatan jantungnya terjaga. Beras ketan putih ini juga sangat aman untuk dikonsumsi bagi para pengidap tekanan darah tinggi dan juga obesitas.
Adanya kandungan vitamin B dalam beras ketan putih sangat erat kaitannya dengan metabolisme tubuh. Dengan adanya hal tersebut, proses pembuatan enzim, kestabilan dari hormon serta proses metabolisme lainnya juga ikut terjaga.
2. Manfaat Beras Ketan Hitam
Asupan energi yang diberikan oleh beras ketan hitam tidak kalah dengan beras pada umumnya. Setiap 100 gram ketan hitam mengandung 18i kkal energi, dan jumlah tersebut berasal dari protein 4 gram, lemak 1,2 gram, karbohidrat 37,3 gram serta nutrisi lainnya. Selain itu, setiap butir bijinya juga kaya dengan nutrisi vitamin seperti B1 dan B3 dan juga mineral. Vitamin dan mineral tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh untuk selalu dalam fungsi normal.
Serat yang dibutuhkan oleh orang dewasa berdasarkan Angka kecukupan Gizi (AKG) adalah 32 - 37 gram sehari. Pada beras ketan hitam, tiap bulir biji utuhnya dapat memberikan asupan serat yang cukup tinggi. Oleh karena itu beras ketan ini dapat menjadi alternatif untuk buah dan sayuran.
Antosianin yang ada dalam beras ketan hitam membuat warna dari beras ini ungu gelap. Pigmen dari antosianin tersebut merupakan sebuah senyawa antioksidan dalam kelompok flavonoid. Zat tersebut dapat menangkal radikal bebas dan mampu menurunkan resiko terhadap penyakit jantung, obesitas hingga kanker.
Setiap 100 gramnya beras ketan hitam mengandung 4% kebutuhan sehari dari asupan zat besi, dengan begitu, produksi sel darah merah dan hemoglobin dapat berjalan normal, sehingga beras ini sangat berkhasiat untuk mencegah anemia.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}
