Urutkan:
Terlaris
165 barang
Rp52.000
Rp11.000
Rp5.500
Rp10.000
Rp75.405
Rp24.000
Rp3.000
Rp24.000
Pewarna makanan terbanyak dilihat
Koepoe Koepoe Pewarna Makanan 30Ml 12 Varian
|
Rp5.000 |
Chefmaster Food Coloring Pewarna Makanan Hitam Merah Putih Kuning Biru
|
Rp52.000 |
CROSS Food Coloring Pewarna Makanan Merah Kuning Biru Hitam Cros 20 ml
|
Rp11.000 |
Pewarna Makanan 30g 12 Varian Lion Brothers READY STOCK
|
Rp5.000 |
Koepoe Pewarna Makanan Koepoe Kupu Foodgrade Food Coloring Baking 30ml
|
Rp3.875 |
Pasta Perisa Pewarna Makanan Lion Brothers 60g 16 Varian READY STOCK
|
Rp5.500 |
TOFFIECO Food Coloring Pewarna Makanan Kuning Terang LEMON YELLOW 30c
|
Rp10.000 |
Koepoe Pewarna Makanan Minuman Kue Food Coloring 30ml
|
Rp5.100 |
Koepoe Koepoe Pewarna Makanan Food Colouring Oil Based Halal 30ml Macaroon ButterCream
|
Rp4.999 |
Olympiq Pewarna Makanan Food Grade
|
Rp4.500 |
Data diperbarui pada 29/11/2024 |
Pewarna makanan memang sudah menjadi sangat lazim digunakan, tidak hanya untuk kue tapi juga untuk makanan lainnya agar warna dari yang dihasilkan lebih cantik dan menarik. Semakin baik dan pas permainan warnanya, maka aneka makanan tersebut akan terlihat semakin menggiurkan.
Penggunaan pewarna makanan juga biasanya dimanfaatkan sebagai penegas warna dari bahan dasar yang digunakan pada makanan agar warna yang dihasilkan lebih keluar. Seperti misalnya, menggunakan jus pandan saja mungkin warna yang dihasilkan adalah hijau pucat, maka supaya terlihat lebih menarik ditambahkan sedikit pewarna makanan berwarna hijau agar terlihat lebih segar, namun upayakan tidak berlebihan agar warna yang dihasilkan tidak terlalu mencolok.
Bahan dasar pada pewarna makanan yang banyak beredar di pasaran kebanyakan dapat dipastikan aman, karena biasanya pewarna makanan tersebut menggunakan bahan dasar organik dari tumbuhan atau buah-buahan. Jika kita hendak memilih pewarna makanan pun sangat mudah dan banyak pilihan. Meskipun demikian, kita tetap perlu teliti dan hati-hati dalam memilihnya, sebab keamanan adalah yang utama.
Tentunya saat menyediakan makanan, kita ingin sekali menyajikan makanan yang berkualitas dan tampilannya yang menarik. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa warna dari makanan memiliki kriteria penilaian nomor dua setelah kesegaran makanan, selanjutnya diikuti dengan aroma, rasa, komposisi makanan, gizi dan lainnya. Meskipun gizi merupakan faktor terpenting dalam makanan, namun ternyata daya tarik dari suatu makanan lebih kuat pengaruhnya dari penampilannya itu sendiri. Keunikan dari warna itu pun mampu memberikan persepsi terhadap aroma makanan, rasa hingga teksturnya. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui beberapa hal mengenai pewarna makanan agar dapat menciptakan interpretasi yang baik dan juga karena pewarna ini juga erat kaitannya dengan keamanan makanan, berikut adalah penjelasannya:
Meskipun dalam dunia kuliner pewarna makanan banyak sekali digunakan dan sudah menjadi hal yang biasa, namun kita tetap perlu hati-hati dan waspada saat memilih pewarna makanan yang aman, sebab tidak menutup kemungkinan di luar sana masih ada pewarna makanan yang dilarang dan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Agar kita dapat memilih pewarna makan yang tepat kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis pewarna makanan yang aman dan juga yang dilarang. Berikut adalah jenis pewarna tersebut:
2. Pewarna makanan sintetis yang aman digunakan namun penggunaannya perlu dibatasi:
3. Pewarna makanan yang berbahaya yang sebaiknya kita hindari
Pewarna sinstesis ini biasanya memiliki bentuk seperti serbuk kristal dan berwarna hijau atau ungu kemerahan dan pada umumnya digunakan untuk mewarnai kertas, tekstil, atau produk kosmetik. Rhodamin B sendiri memiliki nama lain seperti D, C Red 19, ADC Rhodamine B, Food Red 15, Aizen Rhodamine BHD, dan juga Acid Brilliant Pink B. Sebagai informasi, pewarna ini dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi, meskipun demikian para peneliti tetap memerlukan penelitian lebih lanjut lagi untuk memastikan hal tersebut.
Metanil yellow itu sendiri juga merupakan pewarna sintetis yang juga berbentuk serbuk berwarna kuning kecoklatan dan bisa larut dalam air serta alkohol. Biasanya digunakan untuk pewarna tinta, plastik, kulit, kertas dan tekstil. Makanan atau minuman yang menggunakan pewarna ini biasanya akan memiliki warna yang mencolok, dan terdapat titik warna hijau jika warnanya tidak merata. Jangan salah, ternyata pewarna ini bisa kita jumpai pada aneka jajanan seperti kerupuk, tahu kuning, mie dan lainnya. Jika konsumsi makanan yang mengandung pewarna ini dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, mual dan muntah, sakit perut, diare, demam, tekanan darah rendah dan melemah. Pada penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan juga kanker pada kandung kemih. Meskipun demikian para peneliti tetap memerlukan penelitian lebih lanjut lagi untuk memastikan hal tersebut.
Karena banyaknya produk pewarna makanan di pasaran yang bisa saja membuat kita bingung menentukan pilihan, maka berikut adalah beberapa poin penting yang harus kalian perhatikan saat memilih pewarna makanan yang aman:
Jenis pewarna sendiri terdiri dari bentuk air, minyak, gel dan serbuk. Biasanya pewarna jenis air lebih mudah ditemukan, harganya juga lebih ekonomis dan bisa digunakan untuk mewarnai icing, adonan, serta telur. Untuk bahan dasar minyak, biasanya digunakan untuk makanan yang kaya lemak seperti buttercream frosting dan coklat. Sementara untuk jenis gel biasanya memberikan warna yang lebih pekat dan cocok untuk makanan yang kandungan airnya sedikit. Untuk jenis serbuk, karena dapat terkonsetrasi dengan sempurna maka cucuk untuk mewarnai makanan dalam jumlah besar.
Sesuaikan pilihan warna dengan makanan yang dibuat, agar setiap orang yang memakannya memiliki ekspektasi yang sesuai dengan warna dan aromanya.
Hindari menggunakan pewarna makanan yang mengandung bahan dasar berbahaya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Oleh sebab itu penting untuk membaca label kemasan serta memerika produk dalam website BPOM agar tidak membahayakan kesehatan tubuh.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}