Urutkan:
Terlaris
829 barang
Olahraga bulutangkis merupakan salah satu kebanggan negara Indonesia yang telah mencetak banyak prestasi di dunia. Tidak heran jika olahraga ini seringkali diminati banyak orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa, mulai dari yang hanya sekedar bermain saja, hingga yang memang serius melatih diri demi memenangkan kompetisi, ataupun bercita-cita menjadi atlet bulutangkis berikutnya.
Agar kalian dapat menikmati permainan bulutangkis dengan lebih baik, maka tidak hanya raket saja yang diperhatikan, tapi shuttlecock atau kok badmintonnya juga. Sensasi kenyamanan kok tersebut saat dipukul bisa kalian nilai dari bahan dan juga bobotnya. Performa masing-masing merk yang tersedia di pasaran umumnya berbeda-beda, harganya juga cukup bervariasi tergantung kualitas.
Terdapat beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan sebelum kalian memutuskan membeli shuttlecock, seperti harga, material bulu, jenis gabus, speed number dan juga tujuan pemakaian. Agar mendapatkan yang tepat, berikut adalah tips memilih shuttlecock yang bisa kalian coba:
Tujuan pemakaian bisa menjadi poin utama untuk mendapatkan shuttlecock yang tepat. Berikut penjelasannya:
Ketika kalian dalam suatu kompetisi atau pertandingan yang resmi, maka sebaiknya gunakan shuttlecock yang sesuai standar asosiasi bulutangkis. Untuk skala nasional sesuai standar PBSI, sementara untuk skala internasional sesuai standar BWF (Badminton World Federation).
Jika untuk menjalankan latihan atau sekedar bermain santai, maka kalian bisa menggunakan kok badminton yang biasa saja, seperti berbahan nilon. Akan tetapi, jika latihan yang dijalani cukup serius atau bersama klub bulutangkis, maka kalian bisa memilih shuttlecock yang lebih tahan lama dengan performa maksimal.
Perlu diketahui bahwa kecepatan meluncur shuttlecock dipengaruhi oleh material yang digunakan. Beda material, beda juga ketahanan dan harga, serta kelayakannya untuk digunakan pada suatu pertandingan yang resmi. Itu sebabnya, setelah tujuan pemakaian diketahui, kalian perlu mempertimbangkan budget yang dimiliki untuk bisa menentukan shuttlecock dengan material yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis material shuttlecock yang bisa kalian pertimbangkan:
Shuttlecock dengan material bulu angsa merupakan yang paling kuat, karena batang bagian tengahnya solid, sehingga sangat awet dibandingkan yang lain. Seringkali material satu ini digunakan pada suatu pertandingan resmi bulutangkis yang tentunya sudah tersertifikasi oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Indonesia).
Untuk alternatif lain pemilihan shuttlecock, kalian bisa memilih material bulu bebek. Meskipun tidak sekuat bulu angsa, namun performa dan kekuatannya masih cukup baik. Beberapa produsen juga bahkan ada yang membuat shuttlecock ini dari material campuran, yaitu bulu bebek dan angsa, dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan demikian, kalian bisa sesuaikan dengan kebutuhan pemakaian dan juga harga.
Untuk kalian yang pemula, atau ingin bermain bulutangkis karena sebatas hobi, dan latihan, maka menggunakan shuttlecock dengan material nylon saja sudah cukup. Kalian bisa menggunakan shuttlecock ini berkali-kali, karena tidak mudah rusak sehingga awet dan tahan lama. Terlebih, harganya juga lebih terjangkau dibandingkan material berbulu asli, jadi kalian bisa lebih berhemat.
Kemudahan dan kenyamanan ketika memukul shuttlecock dengan raket dipengaruhi oleh jenis gabus yang digunakan. Kembali lagi, dalam pemilihannya juga sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya. Jika memang kalian ingin berlatih bulutangkis agar dapat tampil maksimal saat bertanding, maka sebaiknya pilihlah shuttlecock dari bahan gabus berkualitas. Berikut penjelasannya:
Untuk pertandingan bulutangkis resmi, biasanya shuttlecock yang dipakai menggunakan bahan gabus alami. Pasalnya, gabus alami memang yang paling berkualitas, sehingga mampu memberikan sensasi pukulan yang nyaman dan mudah bagi para pemain. Pastinya ada harga ada kualitas, dan gabus alami ini dibanderol cukup mahal dibandingkan bahan lainnya.
Gabus sintetis ini terbuat dari bahan yang hampir menyerupai gabus alami. Kendati demikian, dari segi kemudahan memukul gabus sintetis ini tidak senyaman gabus alami, namun gabus sintetis bisa menjadi alternatif lain untuk kalian yang ingin memiliki shuttlecock dengan harga yang lebih terjangkau.
Compressed cork memiliki ciri permukaan yang kasar, karena umumnya terbuat dari remahan bahan gabus alami yang dipadatkan. Jika dibandingkan dengan kedua jenis gabus sebelumnya, jenis ini tidak terlalu kuat. Untuk kalian yang sering bermain bulutangkis, namun tidak untuk berkompetisi, maka shuttlecock dari compressed cork lebih direkomendasikan, apalagi dari segi harga compressed cork ini terbilang lebih terjangkau.
Biasanya, pada label shuttlecock tertera speed number yang mengindikasikan kecepatan shuttlecock tersebut. Semakin tinggi speed number nya maka jangkauan terbangnya pun akan semakin jauh ketika dipukul. Selain itu, speed number juga dipengaruhi oleh temperatur tempat bermain bulutangkis. Dengan demikian, kalian perlu mempertimbangkan speed number dengan tempat bermain, terutama saat pertandingan resmi. Berikut penjelasannya:
Untuk yang hobi bermain bulutangkis, atau bahkan menjadikan bulutangkis sebagai profesi, maka pasti kalian sangat memahami betapa tingginya harga peralatan bulutangkis, sehingga merawat berbagai peralatan tersebut menjadi suatu kewajiban agar dapat tetap awet. Termasuk salah satunya adalah menjaga keawetan dari shuttlecock.
Meskipun termasuk yang paling cepat usang, namun kalian tetap bisa menjaganya agar bisa mencapai daya tahan maksimal. Apalagi jika shuttlecock yang kalian gunakan berkualitas, seperti dari bulu angsa, akan sayang jika tidak dirawat dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga ketahanan shuttlecock agar tetap awet adalah dengan melakukan penguapan atau steam. Berikut adalah penjelasannya:
Untuk meningkatkan daya tahan shuttlecock, melakukan steam atau penguapan merupakan metode yang terbaik. Teknik penguapan ini bertujuan untuk mengembalikan kelembaban pada bulu, karena pada dasarnya ketika shuttlecock dimainkan, apalagi di cuaca yang cenderung panas dan kering, maka bulu-bulu tersebut menjadi ikut kering dan mudah pecah, sehingga tidak mampu bertahan lama.
Kalian dapat menggunakan peralatan sederhana di rumah untuk melakukan penguapan ini seperti, ketel uap / termos air panas, tabung shuttlecock dengan penutupnya, dan beberapa shuttlecock yang akan digunakan.
Sebelum melakukan penguapan, pastikan kalian memposisikan shuttlecock dalam tabung dengan benar. Pastikan ujung shuttlecock terlihat dari bagian atas tabung, dan bagian bulu yang merekah berada di bagian bawah tabung.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}