Urutkan:
Terlaris
1.433 barang
Rp6.000
Rp7.000
Rp4.700
Rp19.000
Busi motor terbanyak dilihat
BUSI SUPRA X 125 DENSO
|
Rp5.500 |
busi bebek DENSO supra grand mio
|
Rp6.000 |
Busi NGK C7HSA - Busi Motor C7 HSA Yamaha NGK Busi motor Honda C7HSA
|
Rp8.000 |
bos busi honda
|
Rp3.200 |
Busi NGK C7 C7HSA Mio Soul Jupiter Vega Grand Supra X Fit Revo Smash Shogun
|
Rp6.000 |
Busi NGK CPR CPR6EA Vixion Jupiter MX Kharisma Nmax Supra X 125 Beat Vario Scoopy Blade Satria FU
|
Rp7.000 |
busi NGK grand supra x mio
|
Rp6.500 |
busi NGK bebek supra grand mio
|
Rp6.000 |
BUSI DENSO SUPRA X 125 KHARISMA
|
Rp7.000 |
Tutup Busi Mio J NGK 54P KD212
|
Rp6.500 |
Data diperbarui pada 24/11/2024 |
Pada dasarnya, busi pada motor berfungsi agar dapat memberikan percikan api yang digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang terkompresi pada ruang bakar. Percikan api tersebut dihasilkan dari tegangan listrik yang disalurkan oleh koil ke busi. Saat percikan api tersebut membakar campuran bensin dan udara yang terkompresi, maka pada ruang bakar akan terjadi peledakan hingga menjadi daya yang berguna untuk menggerakan sepeda motor. Oleh karena itulah, busi motor memiliki peran yang sangat penting dalam rangkaian sebuah sepeda motor.
Motor Anda akan terasa lebih nyaman saat dikendarai ketika busi pada motor tidak mempunyai masalah. sebagian pengguna motor masih banyak yang belum mengetahui peran penting busi, sehingga saat busi motor mengalami kerusakan, banyak juga dari pengendara motor tersebut yang tidak langsung melakukan penanganan pada busi tersebut. Busi motor memang merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada motor, apabila busi mengalami masalah atau kerusakan, maka dapat mengakibatkan sistem perapian pada motor tidak akan bekerja secara sempurna. Busi pada motor juga memiliki resiko kerusakan yang tinggi, maka Anda harus selalu rutin merawat kondisi busi tersebut agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Selain berfungsi untuk menghasilkan percikan api atau mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil agar menjadi percikan api, masih terdapat lagi beberapa fungsi dari busi yaitu :
Terminal merupakan fungsi pertama dari busi. Komponen ini terbuat dari bahan-bahan besi, terminal ini terhubung langsung dengan kabel yang memiliki tegangan tinggi yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari koil.
Saat ini, hampir seluruh busi yang terdapat dipasaran menggunakan material keramik sebagai bahan dari insulator. Insulator memiliki fungsi yaitu untuk memindahkan panas untuk menuju ke bagian kepala silinder. Bagian ini berguna untuk membuat batang terminal dan elektroda tengah pada cangkang besi agar menjadi terisolasi. Sehingga arus tinggi yang berasal dari elektroda tidak akan keluar.
Berguna untuk mencegah arus listrik agar tidak merambat keluar komponen mesin yang dapat sebagai massa (negatif). Ribs berbentuk seperti bergelombang atau memiliki lekuk yang daapt membuat jarak dari elektroda inti dan ground menjadi semakin jauh. Apabila jarak semakin jauh, maka hambatan inti besi dan ground akan menjadi semakin besar.
Bagian insulator tip ini akan mengalami pembakaran di ruang bakar sehingga membutuhkan material yang tahan terhadap temperatur tinggi. Bagian ini juga merupakan bagian yang paling ujung di insulator yang dapat menahan temperatur 650 derajat dan menahan tegangan hingga 60.000 volt.
Bagian ini berfungsi sebagai penutup agar tidak terjadi kompresi pada ruang bakar, sehingga tidak mengalir keluar.
Bagian ini berguna sebagai penghantar daya panas pada material konduksi yang dapat dikonduksikan ke komponen lain. kemudian fungsi lainnya yaitu sebagai pengunci busi ke silinder head.
Sebagai inti elektroda, bagian ini dapat berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dan akan terhubung ke bagian terminal. Bagian ini terbuat dari kombinasi antara tembaga, besi, nikel serta logam-logam lainnya. Namun tembaga merupakan bahan yang paling umum untuk digunakan.
Bagian ground ini terdapat pada ujung busi motor yang bersentuhan langusng dengan body atau ground motor. Arus listrik akan berpindah ke bagian inti elektroda karena dengan adanya bagian ini. Selain itu, api koil juga berakhir pada bagian ground ini.
Jenis busi standar merupakan bawaan yang berasal dari pabrik produsen motor. Busi jenis ini merupakan jenis yang paling sering atau banyak digunakan dan umum dijual di bengkel. Lama usia pakainya cukup beragam, mulai dari 10 hingga 20 ribu km untuk pemakaian normal. Busi akan bekerja menjadi kurang maksimal, apabila pemakainnya lebih dari itu. Di mana hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja motor Anda menjadi sulit untuk dinyalakan. Oleh karena itu, apabila dirasa busi motor yang Anda gunakan saat ini sudah kurang optimal, maka sebaiknya segeralah diganti dengan yang baru, daripada harus mengorbankan pengalaman Anda dalam berkendara motor selama di jalan raya menjadi sesuatu hal yang tidak mengenakkan. Karena tidak hanya mesin motor yang akan susah dinyalakan, namun busi yang telah usang juga dapat membuat motor mengalami resiko mogok sewaktu-waktu.
Jenis busi iridium merupakan jenis busi yang biasa digunakan pada motor dengan mesin yang memiliki cc besar di atas 150 cc. Jenis busi ini mempunyai ujung elektroda yang terbuat dari bahan nikel. Sedangkan pada bagian tengah atau center-nya terbuat dari iridium alloy. Usia pakai jenis busi iridium ini dapat digunakan untuk menempuh jarak 40 hingga 50 ribu kilometer. Apabila pemakainnya lebih dari itu, maka kinerjanya akan semakin menurun secara perlahan sehingga harus secepatnya diganti. Salah satu keunggulan dari penggunaan jenis busi iridium ini yaitu dapat membantu mengurangi beban saat sistem mesin dalam kondisi menyala. Percikan api dan tegangan listrik yang dihasilkan, juga akan keluar dalam jumlah yang ideal, sehingga dapat membuat proses pembakaran akan berjalan dengan lebih baik.
Busi racing ini sesuai dengan namanya, yakni jenis ini lebih direkomendasikan untuk motor yang biasa digunakan dalam arena balap dan juga yang membutuhkan akselerasi maksimal bagi kendaraannya. Jenis busi ini didesain khusus agar dapat tahan terhadap temperatur mesin yang tinggi. Namun, usia pakai busi racing ini tergolong cukup singkat waktunya, karena hanya dapat bertahan dikisaran antara 20 hingga 30 ribu kilometer dan harus segera diganti setelahnya. Dari segi harga, busi jenis racing umumnya dibandrol dengan rentang harga yang cukup mahal, apabila dibandingkan dengan jenis busi yang lainnya. Karena memang jenis busi racing ini tidak diperuntukkan bagi semua jenis motor. Melainkan hanya untuk motor dengan kapasitas mesin yang besar maupun yang telah full modifikasi.
Jenis busi selanjutnya yaitu platinum yang juga biasa disebut dengan istilah busi semi racing. Perbedaan jenis busi platinum ini jika dibandingkan dengan jenis busi yang lain, yaitu terletak pada ujung elektrodanya yang dibuat agak lancip. Apabila dilihat dari komposisinya, busi jenis platinum ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari nikel, sedangkan bagian center-nya terbuat dari platinum. Sehingga pengaruh panas yang disalurkan ke busi platinum tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis busi standar pada umumnya. Busi platinum ini mempunyai keunggulan yaitu dimana api yang dihasilkan, akan lebih cepat membesar, menjadi lebih responsif sekaligus mempunyai durabilitas yang cukup tinggi. Bahkan bisa meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Untuk waktu usia pakainya sendiri, busi jenis platinum ini dapat digunakan hingga pemakaian 30 ribu km.
Jenis busi motor yang terakhir yaitu busi resistor. Umumnya jenis busi ini memiliki logo huruf R pada bagian busi resistor ini. Secara umum, jenis busi ini berfungsi sebagai pelindung perangkat elektronik digital yang telah terpasang pada kendaraan dan ECU pada motor jenis injeksi modern saat ini. Dapat berupa speedometer ataupun perangkat digital lain yang sering dipasang.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}