Urutkan:
Terlaris
363 barang
Rp55.000
Rp38.000
Rp9.000
Topi terbanyak dilihat
topi boboiboy duri
|
Rp32.000 |
Topi Baret Pramuka Putra plus logo topi
|
Rp27.500 |
Topi Bayi Motif Deer
|
Rp9.000 |
SET TOPI BAYI DAFFA BORDIR
|
Rp20.000 |
Topi Bayi Daffa newborn Bandul
|
Rp10.000 |
Peci Bayi 1-3 Tahun Kopiah Baby Peci Anak Murah
|
Rp4.900 |
Topi Snapback Anak Bordir Superhero Topi Hiphop Anak
|
Rp25.000 |
Topi rajut bayi unisex cewek cowok laki perempuan lucu
|
Rp10.500 |
Topi anak perempuan My Little Pony topi anak cewek kuda poni lucu
|
Rp22.800 |
Topi Komando Anak Balita Model Militer Tentara Army
|
Rp9.900 |
Data diperbarui pada 25/11/2024 |
Anak laki-laki seringkali dianggap lebih aktif bergerak dibandingkan anak perempuan. Berbagai aktivitasnya membuat para orang tua perlu melengkapi kebutuhannya untuk menunjang aktivitasnya tersebut. Salah satu aksesoris yang berguna dan dapat melindungi anak dari panasnya matahari atau dinginnya angin adalah topi. Selain bermanfaat untuk perlindungan anak, topi juga bisa membuat penampilan anak lebih menarik.
Kendati demikian, banyaknya topi-topi yang dijual di pasaran baik online maupun offline membuat kalian perlu lebih cermat untuk memilih topi yang tepat untuk anak. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, agar kalian dapat memberikan topi terbaik yang tidak hanya terlihat keren tapi juga nyaman digunakan anak. Berikut adalah beberapa cara memilih topi untuk anak laki-laki yang bisa kalian ikuti:
Ketika ingin anak laki-laki kalian memakai topi, maka sebelumnya perlu kalian ketahui terlebih dahulu jenis topi seperti apa saja yang tepat untuk anak laki-laki. Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa jenis topi tersebut:
Bucket hat ini awal mula muncul lebih sering digunakan oleh para pemancing atau nelayan. Akan tetapi, saat ini topi yang berbentuk seperti bucket atau ember semakin populer dan menjadi salah satu fashion item yang banyak diminati termasuk anak-anak. Pasalnya, topi ini menciptakan rasa nyaman dari bentuknya yang dapat mengikuti bentuk kepala, sehingga saat dipakai tidak akan memberikan efek kepala tertekan, dan membuat anak lebih betah saat memakainya.
Kalian pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama topi kupluk. Di negara lain, topi kupluk lebih dikenal dengan nama beanie. Topi ini tidak memiliki pinggiran atau visor, dan hanya berupa tudung yang melingkar penuh dari kepala hingga telinga. Biasanya, topi ini terbuat dari bahan rajut benang katun atau wol, yang umumnya bersifat elastis.
Fungsi utama topi ini adalah untuk menghangatkan, serta melindungi kepala hingga telinga dari angin dan udara yang dingin. Tidak heran, jika topi ini lebih populer digunakan negara empat musim, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Sementara di Indonesia, kupluk atau beanie lebih sering digunakan ketika hendak bepergian ke dataran tinggi, atau bahkan hanya sekedar untuk menunjang penampilan untuk semakin terlihat fashionable.
Kemunculan topi ini dulunya berasal dari baseball cap yang menjadi bagian dari seragam para pemain baseball. Seiring berjalannya waktu, atribut baseball justru kian menjadi fashion item yang banyak dipakai dari berbagai kalangan, salah satunya adalah topi ini. Karakter baseball cap ini yaitu terdapat visor atau lidah yang melengkung, sehingga dapat melindungi wajah dari paparan sinar matahari.
Sementara snapback, bagian visor nya berbentuk kaku dan datar, namun sama-sama memiliki pengencang yang bisa diatur sesuai kepala pemakainya termasuk anak-anak. Selain itu, kedua jenis topi ini juga cocok untuk digunakan sehari-hari, dan ketika digunakan topi ini akan memberikan kesan tampilan yang lebih sporty.
Topi fedora cukup populer di tahun 1920-an dan saat ini topi dengan ciri khas adanya lekukan memanjang di bagian crown dan pinggiran yang melingkar juga menjadi populer kembali. Tidak hanya itu, topi flat cap yang juga sama populernya dengan fedora di tahun yang sama, juga kembali populer tanpa menghilangkan ciri khasnya yaitu bentuk bulat dengan pinggiran kecil dan kaku di bagian depannya.
Kedua jenis topi ini memberikan kesan tampilan yang elegan dan menawan, sekalipun dipakai oleh anak laki-laki. Dengan demikian, untuk tampilan anak yang lebih modis kalian bisa memberikan topi ini untuk dipakai.
Kenyamanan anak merupakan hal yang utama, terlepas dari fungsi topi tersebut. Salah satu faktor kenyamanan bagi si kecil adalah bahan yang digunakan topi tersebut. Pastikan kalian tidak hanya menilai dari model topinya saja, tapi juga perhatikan jenis bahan yang digunakan, sebaiknya pilih bahan topi yang tidak menyebabkan resiko iritasi atau alergi pada kulit anak.
Bahan topi yang relatif aman untuk si kecil diantaranya seperti katun, atau kanvas. Kedua jenis bahan tersebut lebih mudah menyerap keringat, dan terasa sejuk di kepala. Sementara untuk bahan polyester atau jerami, pada umumnya memiliki sirkulasi udara yang baik. Kalian bisa menyesuaikan jenis bahan dengan kebutuhan dan selera masing-masing.
Agar anak-anak lebih semangat memakai topinya, maka kalian perlu menyertakan anak saat memilih topi. Pasalnya, anak-anak seringkali telah memiliki seleranya sendiri untuk memilih motif yang diminati, mulai dari karakter pahlawan, hewan hingga kartun yang disukainya.
Sementara untuk warna, kalian bisa bagi menjadi dua jenis tampilan. Untuk tampilan yang lebih simpel serta tampak elegan bagi anak, sebaiknya pilih warna netral, sementara untuk tampilan yang lebih ceria dan playful, pilihlah warna cerah kesukaan mereka.
Selanjutnya, hal perlu diperhatikan oleh kalian adalah ukuran topinya. Produsen topi pada umumnya memiliki ukuran masing-masing dan tidak bisa kalian samakan antara merk satu dengan lainnya. Itu sebabnya, kalian perlu cermat melihat detail ukuran topi tersebut, agar bisa mendapatkan ukuran yang pas untuk anak. Sebaiknya, sebelum memilih kalian ukur terlebih dahulu diameter kepala anak menggunakan pita ukur. Dengan demikian, kalian bisa mendapatkan patokan ukuran untuk bisa mendapatkan ukuran topi yang pas.
HIndari memilih ukuran topi yang terlalu besar, karena hal tersebut akan membuat topi anak mudah lepas, terbang bahkan menghalangi pandangan anak. Begitupun sebaliknya, hindari ukuran topi yang terlalu kecil, karena dapat membuat kepala anak merasa tertekan dan mengakibatkan rasa pusing.
Setelah memilih topi yang tepat untuk anak laki-laki, maka kalian perlu mengetahui cara mencuci topi anak agar tetap awet. Mengingat kegiatan anak laki-laki yang mungkin membuatnya banyak bergerak, tentu keringat akan lebih banyak menempel. Jika tidak dirawat, pastinya keringat yang menempel dan menumpuk akan menimbulkan bau tidak sedap, bahkan jamur yang bisa mengurangi kenyamanan anak. Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah tips merawat topi anak agar lebih awet:
Penting untuk melakukan tes bahan luntur atau tidak sebelum mencuci topi agar tidak merusak yang lain. Caranya pun sangat mudah, kalian bisa memberikan sedikit deterjen pada bagian tersembunyi topi atau pinggirnya, lalu setelah itu kalian akan melihat langsung apakah bahannya luntur atau tidak.
Air dingin dapat membantu perawatan topi agar lebih awet dan warnanya tidak mudah kusam dan pudar.
Jika bahan topi mudah luntur, maka kalian bisa tetap mencucinya dengan deterjen yang lembut dan segera bilas dengan air dingin agar tidak membuat warna cepat pudar, dan hindari menguceknya terlalu keras.
Pastikan topi yang sudah dicuci cukup diangin-anginkan saja, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung, karena hal tersebut juga dapat membuat warna topi cepat memudar.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}