101 barang
Rp59.000
Terjual 4
Kab. Bekasi
HH caseRp50.000
Terjual 141
Jakarta Pusat
Devi cellRp25.000
Terjual 1
Jakarta Selatan
Zona Case ImportRp37.900
Terjual 2
Jakarta Barat
VENOMOUS PLAGUERp38.000
Terjual 1
Jakarta Barat
Nownow ShopRp45.000
Terjual 224
Jakarta Pusat
Devi cellRp30.000
Terjual 42
Jakarta Pusat
ONEPARTSRp15.000
Terjual 1
Kab. Bekasi
AT shopRp180.000
Terjual 1
Jakarta Pusat
PITOE STORERp130.000
Terjual 2
Jakarta Pusat
Mr OriginalRp150.000
Terjual 6
Jakarta Pusat
Mr OriginalRp215.000
Terjual 2
Jakarta Barat
OKE StoreRp100.000
Terjual 3
Jakarta Barat
SVLRp40.500
Terjual 1
Jakarta Barat
SVLRp125.000
Terjual 1
Jakarta Pusat
PITOE STORERp125.000
Terjual 1
Jakarta Pusat
Mr OriginalRp175.000
Terjual 2
Jakarta Pusat
Mr OriginalPencarian Terkait
casing oppo reno 2f terbanyak dilihat
BackDoor Tutup Casing Belakang HP Oppo Reno 2F Cover Lihat barang
5
(1 Ulasan)
BackDoor Tutup Casing Belakang HP Oppo Reno 2F Cover | Rp50.000 |
OPPO A9 A5 A12 2020 F9 F11 Pro Reno 2F 2Z hardcase X2 Tone armor hard case cover casing | Rp59.000 |
BACKDOOR BACK DOOR COVER CASING KESING HOUSING TUTUP BATTERY BELAKANG OPPO RENO 2F ORIGINALL KACA | Rp50.000 |
Oppo Reno 2 2F 3 4F softcase leather look focus soft case cover casing | Rp9.000 |
Oppo A37 A39 A57 A3s A5 A9 2020 A52 A53 A7 A91 Reno 3 F9 F11 Pro Reno 2F 4 pro 4F 5 hardcase black dove camera protection hard case cover casing | Rp14.900 |
Case Oppo Reno 2F . 2Z Soft Hard Fusion Tpu HD Transparan Ring Casing Cover | Rp25.000 |
BackDoor Back Door Casing Housing Body Belakang - Tutup Baterai Kaca OPPO RENO 2F CPH1989 | Rp37.900 |
Backdoor Oppo Reno 2F 2 F CPH1989 Tutup Belakang Backcover Back Casing Housing Cover Belakang Back Case | Rp38.000 |
BACKDOOR BACKCASE BACKCOVER TUTUP BELAKANG CASING OPPO RENO 2F ORIGINAL | Rp30.000 |
BACKDOOR BACKCASE BACKCOVER TUTUP BELAKANG CASING OPPO RENO 2F ORIGINAL | Rp30.000 |
Data diperbarui pada 26/11/2024
Sekitar tahun 2010, pasar handphone negeri yang sebelumnya dipimpin oleh brand global seperti Samsung, Sony, dan Apple, mulai goyah oleh barang dari Tiongkok. Cara merek baru ini sebenarnya simple, cukup dengan memasarkan handphone harga rendah, tetapi mutakhir atau garang di kelasnya. hanya dengan taktik “murah” serta memiliki nilai AnTuTu bersaing, problem kelar! Nyatanya, teknik ini efektif sekali dalam mengalahkan ceruk baru dan menengah ke bawah di Indonesia yang masih sangat besar.
Di tahun 2013, OPPO mulai masuk ke pasar Indonesia melalui metode yang beda. Layaknya berlian di antara bebatuan, OPPO secara gagah mempromosikan produk jagoan mereka, OPPO Find 5 yang sangat “baru” desainnya dibandingkan beberapa gawai dari Cina yang sepertinya cuma copy-paste. Bertumpu pada prosesor Qualcomm APQ8064 Snapdragon juga GPU Adreno 320, sebetulnya tidak ada yang khusus dari handphone ini dari pada modelnya yang menarik. Mungkin layar yang terbentang 5 inci dengan 70,6% screen-to-body-ratio jadi tambahan. Berbeda dengan smartphone Cina lainnya, OPPO justru memasang harga yang tidak murah.
Sekitar Oktober 2013, OPPO memberanikan diri untuk menghadirkan sebuah ponsel premium yang sangat berbeda melalui smartphone OPPO N1. Series N1 ini dapat disebut layaknya ponsel pintar OPPO yang paling legendaris dan berhak untuk dinobatkan sebagai ikon perubahan. Melalui varian ini, kita ditemui dengan teknologi rotating camera module yang langsung dapat diterjemahkan sebagai kecanggihan kamera putar. OPPO N1 secara mengejutkan hanya memiliki satu buah kamera sebesar 13 MP, tapi mampu diputar yang aslinya sebagai kamera belakang seolah kamera selfie. Dengan kecanggihan fisik ini, menobatkan OPPO N1 sebagai jawara selfie di waktu itu.
Bayangkan, saat produsen lain mau tidak mau harus memotong mutu kamera depan karena terbatasnya space, OPPO malahan memproduksi teknologi rotasi ini supaya mutu kamera depan seunggul dengan kamera belakang. Untuk tambahan, secara tidak disengaja OPPO juga memperkenalkan kenyamanan handphone berlayar besar pada produk ini karena bentang layar N1 mencapai 5,9 inci, yang sudah bisa disebut lebar ketika itu.
Kendatipun selama tahun 2013 hingga 2014 telah cukup menarik dengan N1, ternyata OPPO pun menjual beberapa smartphone berbeda saat itu dengan kode OPPO Yoyo, Joy, hingga Neo. Pasar menengah pun juga sempat dimenangkan OPPO dengan varian OPPO A31, yang ketika itu telah mengukuhkan diri sebagai varian terlaris di Indonesia. Hingga pada bulan Mei 2015, OPPO mampu meluncurkan OPPO R7 Plus berbarengan dengan R7, untuk menghadirkan lagi brand OPPO yang “berbeda” di Indonesia.
Kemudian di tahun 2016, OPPO kembali memunculkan produk uniknya: OPPO F1 Plus. Sedikit lebih mungil dari handphone sebelumnya (5,5 inci), F1 Plus malah bersama Mediatek sebagai otak dari dapur pacunya. Yang spesial dari varian ini yakni munculnya kamera selfie dengan kemampuan yang malahan lebih bagus daripada kamera utamanya! Tren swafoto di OPPO F1 Plus ditambah oleh satu buah kamera sebesar 16 MP, f/2.0, 26mm, sementara kamera yang belakang “hanya” 13 MP, f/2.2. Melalui produk ini seakan-akan OPPO mau memperkenalkan dirinya sebagai teman utama untuk para penggila selfie. Dan yakin saja, pada tahun ini OPPO juga meluncurkan jargon “selfie expert” yang kemudian akan melekat erat di tipe seterusnya.
Tahun-tahun berikutnya dipenuhi oleh lini R-series, lanjutan F-series, serta A-series, yang seluruhnya mempromosikan teknologi fotografi yang bagus sekali. Akhirnya, OPPO lanjut menjadikan keunikannya pada sisi fotografi bersama lini Reno pada pertengahan 2019. Dengan mengganti tagline “selfie expert” jadi “camera phone” sepertinya telah terbukti memaksimalkan kesungguhan OPPO dalam berbisnis. Memasukkan teknologi periskop layaknya kapal selam, seri Reno yang digawangi oleh R17 Pro mampu memunculkan teknologi triple camera dengan ruang yang sangat sempit. Mereka lagi lagi menjadi ponsel pertama yang mematenkan teknologi ini.
Itulah perjalanan OPPO dalam menghadirkan ekosistem baru demi pemakai ponsel di Indonesia. Tidak membingungkan kalau strategi anti mainstream milik OPPO ini pernah menjadikannya jawara dengan pangsa pasar sebanyak 26% di Indonesia, lebih besar dari Samsung di angka kedua dengan perolehan 24% di kuartal ke tiga 2019.