Kategori Garam, Gula & Merica

Filter

Urutkan:

Terlaris

1.096 barang

Rp130.400

Rp162.400 -20%

Terjual 909

Jakarta Timur Nutrimart

Rp22.300

Rp22.900 -3%

Terjual 548

Tangerang Cari Sayur

Rp7.100

Rp8.900 -20%

Terjual 93

Tangerang Cari Sayur

Rp28.900

Terjual 86

Kab. Tangerang RK Aksesoris

Rp56.900

Rp67.900 -16%

Terjual 37

Kab. Tangerang RK Aksesoris

Mengenal Bumbu Penyedap Rasa Alami Yang Wajib Dipakai Pada Masakan

Bagi siapa saja yang terbiasa dengan memasak, tentunya menggunakan bumbu untuk penyedap rasa yang alami sudah sangat terbiasa agar cita rasa masakan menjadi semakin nikmat. Penyedap rasa alami itu sendiri merupakan yang paling banyak digunakan setiap kali memasak. Biasanya komposisi dari penyedap rasa tersebut adalah garam, gula dan juga lada. Meskipun terkadang monosodium glutamate dijadikan andalan bagi sebagian orang, akan tetapi yang mempercayai kenikmatan rasa dengan memainkan takaran garam, gula, serta garam juga masih sangat banyak. Mengingat ketiga bahan tersebut terbilang cukup aman untuk dikonsumsi bagi siapa saja tanpa adanya resiko tinggi terhadap masalah kesehatan jika digunakan secara pas dan tidak berlebihan. Selain itu juga, waktu ketika memasukkan penyedap juga merupakan hal penting, sebab hal tersebut dapat mempengaruhi rasa makanan. Oleh sebab itu, kita memang perlu mengenal bumbu penyedap ini agar rasa masakan yang dihasilkan sesuai selera dan disukai.

Antara Garam, Gula Dan Lada

Tiga komposisi penyedap rasa yang wajib digunakan ketika masak antara garam, gula dan lada memang sangat lumrah. Agar kita lebih mengenal ketiga komponen bumbu wajib ini, berikut adalah ulasannya:

Seperti diketahui bahwa garam itu sendiri merupakan salah satu bumbu utama untuk menambah rasa dalam masakan. Selain dicampur dalam masakan tersebut, garam pun kerap disandingkan di atas meja makan sebagai kondimen atau pelengkap bersama dengan lada. Banyaknya macam jenis garam juga sudah tersedia di berbagai supermarket ataupun online store, karena faktanya memang garam memiliki berbagai macam jenisnya sendiri. Hal ini perlu diketahui agar kita dapat memilih garam sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa jenis garam yang biasa ditemukan:

Garam ini memiliki tekstur butiran kasar yang terbuat dari kristal garam. Pada garam jenis ini tidak ada iodium tambahan, sehingga membuatnya terasa lebih ringan. Biasanya garam kosher digunakan untuk menghilangkan darah pada daging pada saat menggarami, merendam hingga membilasnya.

Garam ini dibuat melalui proses evaporasi dari air laut. Kandungannya pun lebih kompleks dari garam dapur biasanya, sehingga garam laut ini lebih kaya rasa.

Garam yang memiliki warna pink ini berasal dari negara Pakistan. Rasanya unik, warnanya menarik dan manfaatnya pun sangat banyak sehingga garam ini juga sangat menggugah selera.

Seperti kita ketahui bahwa garam dapur biasanya sudah ditambah dengan iodium. Jenis garam ini biasa digunakan untuk menambah rasa asin pada makanan yang matang.

Garam yang satu ini berasal dari Asia Selatan. Ciri khasnya adalah berbau belerang yang sangat menyengat, dan biasa digunakan untuk aneka masakan khusus vegetarian.

Garam Hawaiian mempunyai ciri dari warnanya, karena garam ini memiliki tiga warna berbeda yaitu merah, putih dan juga hitam. Biasanya garam ini digunakan untuk aneka masakan seafood dan juga daging.

Garam ini bisa dikategorikan ke dalam garam yang paling mahal. Garam yang berasal dari Prancis ini biasa digunakan oleh koki profesional sebagai sentuhan terakhir pada makanan.

Garam Epsom tidak asing digunakan pada pembuatan bir atau tahu, dan faktanya tidak berhenti sampai disitu, garam ini juga ternyata biasa digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan, yaitu untuk membersihkan penyumbatan pada usus besar.

Untuk garam yang satu ini, kandungan mineral yang ada di dalamnya lebih rendah dari garam yang lain. Bentuknya memang sangat rapuh dan mudah hancur dan biasanya digunakan untuk menambah rasa pada daging ataupun coklat.

Rasa yang dimiliki garam asap ini cenderung lebih intens dibandingkan yang lain namun tetap tergantung dari durasi pengasapannya. Biasanya garam asap digunakan untuk menambahkan rasa asin pada daging atau sayuran.

2. Gula

Gula juga merupakan salah satu dari bahan pokok kebutuhan. Gula yang paling banyak diperdagangkan adalah gula dalam bentuk kristal sukrosa padat. Tidak berbeda dari garam, gula juga memiliki banyak jenis yang digunakan sesuai dengan pemakaiannya. Berikut ulasannya:

Gula jenis ini yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga. Terbuat dari tebu yang mengalami proses pengkristalan hingga akhirnya menjadi butiran kasar. Manfaat gula ini adalah untuk sumber energi tubuh dengan indeks glikemiknya 65, namun tidak cocok untuk orang yang mengalami diabetes.

Kepopuleran gula aren semakin jadi seiring dengan adanya minuman kopi kekinian. Gula yang dibuat dari nira pohon enau yang direbus ini mengalami perubahan warna coklat kemerahan. Indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan gula pasir, sehingga cukup bermanfaat untuk menjaga keseimbangan gula darah.

Brown Sugar ini berbeda dengan gula aren. Ia terbuat dari gula putih yang diberi tambahan molases yang membuat warnanya berubah jadi coklat. Indeks glikemiknya 64, namun ia memiliki kandungan kalium, kalsium, zat besi, magnesium serta vitamin B. Gula ini juga terdapat 2 jenis yaitu light dan dark brown sugar dengan manfaat yang sama untuk menjadi sumber energi tubuh.

Gula ini terbuat dari nira pohon palem yang telah dikristalisasi hingga menyerupai gula pasir yang lebih kasar dan kecil. Indeks glikemiknya belum diketahui secara pasti, namun gula ini menjadi sumber vitamin dan mineral yang lebih baik dibandingkan dengan macam gula lainnya. Ia juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi.

Gula ini berbeda dengan gula aren, karena ia terbuat dari nira pohon kelapa yang dipadatkan dalam bentuk silinder. Gula ini memiliki indeks glikemik yang cukup rendah, yaitu 55. Gula merah bermanfaat untuk menjadi sumber energi, meningkatkan daya tahan tubuh dan juga dapat mencegah anemia.

Gula batu terbuat dari gula putih atau cokelat biasa yang telah dilarutkan, kemudian dikristalkan hingga menjadi batu. Rasanya ringan dan tidak terlalu manis. Pada tiap 1 sendok makan, gula ini mengandung 6,5 gr karbohidrat dan juga 25 kalori. Kalian bisa mengganti gula pasir dengan gula ini karena kadar gula darahnya lebih rendah.

3. Lada

Lada merupakan salah satu jenis bumbu dasar yang wajib ada di dapur. Sekilas lada itu sendiri memiliki bentuk yang menyerupai merica dan juga ketumbar. Jika tidak jeli, dan kita salah memasukan bumbu yang bentuknya hampir sama ini, tentu bisa membuat masakan jadi aneh rasanya. Untuk itu kita perlu mengetahui jenis lada yang umum di Indonesia agar tidak keliru, berikut penjelasannya:

Merica memiliki bentuk bulat dan teksturnya keras, sementara lada adalah olahan merica yang sudah menjadi bubuk. Rasa yang ditimbulkan pedas dan jika ditambahkan dalam masakan akan memiliki cita rasa yang kuat.

Lada ini terbuat dari buah yang belum masak namun sudah cukup berisi. Biasanya lada ini digunakan saat proses terakhir dalam memasak atau saat memarinasi bahan masakan. Aroma khasnya sangat harum dan sedap, rasa yang ditimbulkan juga cukup kuat dan pedas.

Berbeda dari lada hitam, pada lada putih dibuat dari buah yang sudah masak. Biasanya lada ini digunakan untuk bumbu dasar sup, semur atau aneka tumisan dan membuat masakan tersebut tidak hanya pedas hangat tapi juga beraroma.

  • Garam
  • Garam Kosher (Kosher Salt)
  • Garam Laut (Sea Salt)
  • Garam Himalayan (Himalayan Salt)
  • Garam Dapur
  • Garam Hitam (Kala Namak)
  • Garam Hawaiian
  • Fleur de Sel
  • Garam Epsom
  • Garam Serpihan
  • Garam Asap
  • Gula Pasir
  • Gula Aren
  • Brown Sugar
  • Gula Palem
  • Gula Merah / Gula Jawa
  • Gula Batu
  • Merica atau Lada
  • Lada Hitam
  • Lada Putih

{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}