Urutkan:
Terlaris
403 barang
Rp33.600
Rp105.000
Rp25.000
Rp11.000
Rp7.000
Perisa makanan namanya tentu sudah tidak asing lagi terutama dalam dunia baking. Dengan menggunakan perisa ini, produk makanan yang dihasilkan dapat memiliki rasa sesuai dengan yang kita inginkan. Biasanya, intensitas dari aroma dan rasanya pun juga cukup tajam sekalipun kita tidak menemukan asal muasal dari aromanya tersebut. Seperti halnya kita tidak menjumpai buah nangka dalam kue yang disajikan, meskipun aromanya sangat nangka sekali. Demikian juga dengan aneka kue lain, produk olahan susu, hingga mie instan. Menurut para ahlli gizi, perisa makanan tersebut dihasilkan melalui beberapa cara, seperti aroma chemicals yang butuh dilarutkan, perisa emulsi, dan juga proses saat melakukan pewarnaan. Meskipun demikian, kita tidak perlu khawatir sebab International Organization of Flavour Industry (IOFI) telah memberikan panduan dalam pembuatan persia yang aman dikonsumsi, termasuk dengan panduan untuk membuat perisa yang halal.
Ketika kita membuat adonan kue, tentu kita tidak pernah bisa terlepas dari perisa makanan. Fungsi utama dari perisa itu sendiri pada umumnya memang digunakan untuk mengubah perisa alami dari bahan makanan, atau bahkan menghilangkan rasa yang tidak kita inginkan pada olahan makanan tersebut, seperti rasa yang hambar dan lain sebagainya. Salah satu perisa alami yang sering kita gunakan adalah gula dan garam yang mampu menghadirkan rasa manis dan asin pada olahan kue..
Selain untuk memberikan rasa tersebut, perisa makanan olahan pabrik yang kini banyak dijual di pasaran dengan berbagai rasa juga bisa digunakan untuk memberikan aroma khas dari masing-masing jenis rasanya. Hal ini tentu bertujuan agar rasa dari masakan tersebut lebih keluar sesuai dengan ekspektasi kita terhadap rasa kue tersebut.
Fungsi lainnya dari perisa makanan itu sendiri adalah agar mampu meningkatkan daya tarik aneka kue, menggantikan perisa yang bisa saja hilang selama proses pengolahan, menutupi karakter-karakter yang tidak menyenangkan saat dilihat, dan meningkatkan nilai ekonomis produk kue, dan ini sangat berguna bagi kalian yang ingin melakukan bisnis dibidang kuliner.
Agar kita tidak salah menilai dan memilih perisa makanan ini, maka regulasi di Indonesia telah memiliki jenis perisa makanan yang sesuai untuk digunakan di negara Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, pada beberapa bahan perisa makanan ada yang bersifat non halal seperti penambahan alkohol atau lainnya. Untuk itu, agar perisa makanan ini dapat digunakan tanpa ragu di negara dengan mayoritas muslim ini, maka pemerintah membuat regulasi tersebut. Agar lebih lengkapnya berikut adalah jenis perisa yang digunakan di Indonesia:
Biasanya didapatkan dari berbagai bahan tumbuhan atau hewan yang di ekstraksi dan diproses secara mikrobiologi atau enzimatik. Biasanya yang tergolong dalam perisa ini adalah essens, essential oil, oleoresin dan lainnya.
Perisa ini biasanya dikenal dengan natural identical flavour (NIF) yang didapatkan dari bahan tumbuhan dan juga hewan yang diproses secara kimiawi. Baha kimia sintetik akan menghasilkan perisa identik sehingga yang terkandung di dalamnya campuran antara bahan kimia sintetik dan juga bahan kimia alami.
Perisa yang satu ini dibuat dengan proses racikan bahan kimia sintetik agar mampu menghasilkan perisa yang sama dengan aslinya atau alami. Meskipun demikian, karakteristiknya serupa dengan yang alami. Perisa jenis ini, biasanya bisa kita pilih dan menjadi tambahan untuk bahan makanan atau minuman. Tujuannya tentu sebagai pemberi rasa serta aroma agar menjadi daya tarik untuk mencicipi bagi orang yang melihatnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang, masih terdapat beberapa orang yang mengira bahwa perisa makanan adalah sama dengan essens. Pada kenyataannya, kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Dari sisi fungsi dan hasil yang diberikan juga berbeda. Jika terjadi salah saat penggunaan, bisa saja merusak hasil akhir dari kue yang telah kalian buat. Oleh karena itu, kalian perlu teliti lagi saat membaca resep dan juga mengetahui perbedaan antara perisa makanan dan essens. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ulasan mengenai perbedaan kedua bahan tersebut:
Perisa makanan dan essens keduanya memang sama-sama masuk ke dalam bahan kue. Meskipun demikian, keduanya memiliki cara pembuatan yang berbeda. Pada perisa makanan, dibuat dari ekstrak bahan makanan yang sesungguhnya hingga menjadi pasta, sedangkan pada essens hanya terbuat dari aroma bahan makanan tersebut.
Pada perisa makanan, warna yang dimiliki telah dibuat sepekat mungkin seperti warna dari bahan makanan aslinya, seperti misalnya pada pasta vanilla akan berwarna putih, pasta pandan akan berwarna hijau dan lainnya. Oleh sebab itu, perisa makanan yang biasanya berbentuk pasta mampu memberikan warna pada olahan makanan yang kita buat,
Sementara pada essens, ia tidak memiliki warna yang menyerupai bahan makanan yang telah di esktraknya. Meskipun pada beberapa essens ada yang berwarna, namun warna yang dihasilkannya itu tidak sepekat perisa makanan, sehingga penggunaan essens pada adonan kue tidak akan berpengaruh pada warna kue yang telah dibuat.
Saat dibandingkan dengan rasanya, tentu akan sangat terasa perbedaannya. Hal tersebut dikarenakan pada perisa makanan, rasa yang dihasilkan sama persis dengan ekstrak bahan makanannya. Seperti misal pada perisa makanan rasa nangka, maka rasa yang dihasilkan akan benar-benar sama dengan buah nangka, begitu juga dengan rasa dari perisa makanan yang lainnya. Sementara pada essens, ia tidak memiliki rasa dari bahan makanan tersebut, dan pada saat kalian cicipi tentu akan terasa hambar, bahkan jika memberi terlalu banyak essens pada adonan maka akan membuat adonan tersebut menjadi pahit.
Sisi bentuk ini merupakan salah satu faktor yang membuat banyak orang terkecoh antara perisa makanan dan essens. Meskipun bentuknya sama-sama cair, akan tetapi jika kita lihat lebih teliti lagi tekstur perisa makanan sebetulnya lebih kental dan tekstur essens lebih cair dan menyerupai air putih pada umumnya.
Fungsi utama dari perisa makanan itu sendiri adalah memberikan aroma, rasa dan juga warna. Jadi jika kalian memberikan perisa makanan rasa pandan pada kue yang kalian buat, maka tidak hanya aromanya saja yang sangat pandan, akan tetapi rasa dan aromanya juga akan menonjol. Sementara pada essens fungsinya hanya membuat kue lebih beraroma, sebagai contoh kalian membuat kue cubit dengan essens vanilla untuk menghilangkan bau telur, maka setelah dimasak sekalipun aroma vanilla akan lebih terasa.
Saat membuat kue, takaran perisa makanan cenderung lebih banyak dibandingkan essens. Hal tersebut dikarenakan jika essens terlalu banyak dapat menimbulkan rasa pahit, sementara pada perisa makanan, meskipun tetap harus sesuai takaran resep atau selera kalian, ia tidak akan membuat adonan menjadi pahit. Namun, jika memberikan perisa makanan terlalu berlebihan dapat membuat warna yang dihasilkan terlalu mencolok dan terkesan tidak natural.
{{show ? 'Sembunyikan' : 'Selengkapnya'}}